Sabtu, 14 Juni 2008

Devosi Kitab Suci: Sabtu, 14 Juni 2008

"Tuhan berilah aku keberanian untuk selalu memperjuangkan kebenaranMu hari ini"


 

Bacaan I: 1Raj 19:19-21

19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
19:20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."
19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya

Bacaan Injil: Mat 5:33-37

5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat

Renungan

            Banyak orang yakin kebenaran harus dijunjung tinggi.  Kebenaran harus ditegakkan dan diperjuangkan.  Namun, ada juga orang yang tidak berani atau takut membela kebenaran secara nyata dengan berbagai alasan.  Ada yang takut rejekinya berkurang.  Ada yang takut dimusuhi dan dikucilkan.  Ada yang takut akan dipersulit hidupnya.

            Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah selain meyakini kebenaran, kita juga berani membelanya dengan resiko apa pun? Atau kita masih menghitung-hitung risiko yang akan kita tanggung.  Kalau risikonya tidak ada atau dapat kita hadapi, barulah kita berani memperjuangkan kebenaran. Atau kita termasuk orang yang berani membela kebenaran apapun risikonya?


 

Tuhan, kadang kebenaran itu sangat sulit diperjuangkan.

Berilah aku keberanian untuk selalu memperjuangkan kebenaran di muka bumi ini. Amin.

(Ziarah Batin 2008. Mirifika.News)


 

bbg-widi_tbs

Kamis, 12 Juni 2008

Devosi Kitab Suci: Jumat, 13 Juni 2008

Pw. St. Antonius dari Padua (Imam dan Pujangga Gereja)


 

"Jadilah dirimu setia, seperti Allah setia adanya"


 

Bacaan I: 1Raj 19:9a.11-16

19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.

Bacaan Injil: Mat 5:27-32

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

Renungan

            Berzinah ternyata menyangkut hati.  Bukan sekedar masalah hukum.  Ada orang bertanya, seandainya ada sepasang manusia yang sungguh saling mencintai dan mereka memadu aksih sungguh bukan karena nafsu, melainkan sungguh karena ada cinta dan kasih yang berkobar-kobar, apakah mereka berzina kalau mereka belum mempunyai surat nikah yang sah?  Apakah perzinahan ditentukan surat dan status hukum?  Bagaimana kalau suami-istri sudah sah secara hukum, namun justru tidak saling mencintai lagi?

            Masih ada pertanyaan: apa gunanya Sakramen Pernikahan? Jawabnya, Sakramen Pernikahan adalah sebuah tanda, bahwa mulai saat itu ada pengakuan, ada penghargaan terhadap kasih yang terjadi antara sepasang manusia.  Kasih yang dapat mereka ungkapkan dengan sepenuhnya dan dengan penuh kegembiraan tanpa perlu ada yang disembunyikan.  Dengan demikian, Sakramen Pernikahan merupakan salah satu bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap cinta.


 

Tuhan, ajarilah aku untuk sungguh menghormati dan menghargai cinta dan kasih yang telah Kauanugerahkan kepadaku.  Amin

(Ziarah Batin 2008, Mirifika.News)


 

bbg-widi_tbs

Rabu, 11 Juni 2008

Devosi Kitab Suci: Kamis, 12 Juni 2008



"Mulutmu adalah Harimaumu"

Bacaan pertama: 1Raj 19:41-46
18:41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
18:46 Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel


Bacaan Injil : Mat 5:20-26
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas


Renungan
        Ada seorang pemanah yang ngeri membaca teks tersebut di atas.. "Wah, aku bakal masuk neraka karena aku sering marah-marah. " Lalu dia mulai merenung mengapa dalam kehidupan ini lebih mudah memilih marah daripada berdamai. Lebih mudah menuduh orang lain dan membenarkan diri sendiri. Lebih mudah menunjuk orang dengan satu jari telunjuk padahal kalau dia sadar empat jari yang lain menunjuk dirinya sendiri. Mengapa?
        Manusia sebenarnya lebih ingin berdamai daripada bertengkar, lebih memilih punya teman daripada punya musuh. Lalu mengapa ada orang yang lebih memilih marah dan menilai orang lain negatif? Mengapa tidak memilih untuk menerima dan memberikan banyak toleransi kepada orang lain? Maka, manusia harus kembali ke hati nuraninya sendiri, kembali ke fitrahnya - keadaan awal saat Allah menciptakan alam semesta berserta isinya baik adanya - hidup rukun dan damai. Maukah kita ikut membangun dunia yang dikehendaki Allah sedari mula?

Tuhan, jadikan aku pembawa damai jika terjadi perselisihan dan kebencian. Amin.
(Buku Ziarah Batin 2008, Mirifika.New)

bbg-widi_tbs

Devosi Kitab Suci: Rabu, 11 Juni 2008

Pw. St. Barnabas (Rasul)

"Menjadi warta penghiburan bagi sesama" (Barnabas berarti anak penghiburan)


 

Bacaan   I: Kis 11:21b-26; 13:1-3

11:21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
11:22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.
11:23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,
11:24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
11:25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen
13:1 Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
13:3 Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
13:4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.

Bacaan Injil  : Mat 10:7-13

10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu

Renungan

Yesus memberi kuasa kepada murid-murid-Nya untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit.  Apakah itu hanya terjadi jaman Kristus dahulu? Tidak.  Bahkan,pada masa ini banyak orang mendapat kuasa dari Yesus untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit dalam nama-Nya.

Hal ini menunjukkan kasih-Nya yang begitu besar kepada umat-Nya.  Kita sebagai umat pilihan-Nya patut bersyukur mendapatkan anugerah kasih dari-Nya.  Ada rupa-rupa karunia dan karisma yang Tuhan berikan kepada masing-masing kita.  Semua itu bukan untuk berbanggandiri atau membuat kita sombong.  Sebab kita hanyalah perpanjangan tangan kasih Tuhan bagi dunia ini.  Yesus mengingatkan kita, "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-Cuma, karena itu berikanlah pula dengan Cuma-Cuma". (Mat.10:8b)


 

Tuhan Yesus, terima kasih atas kebaikan dan kasih setia-Mu. 

Pergunakanlah aku sebagai alat-Mu, seumur hidupku. Amin (Mirifika.New)


 

bbg-widi_tbs

Senin, 09 Juni 2008

Devosi Kitab Suci: Selasa, 10 Juni 2008

Devosi Kitab Suci: Selasa, 10 Juni 2008
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?"
Bacaan I:
1Raj 17:7-16
17:7 Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
17:8 Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
17:9 "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
17:10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia

Bacaan Injil:
Mat 5:13-16
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga..

Renungan
Biasanya kita berpikir bagaimana kita menjadi garam bagi orang lain. Silahkan saja. Namun jangan hanya berpikir menjadi garam untuk mengasinkan orang lain. Maukah mengubah diri menjadi garam lebih dahulu?
Pernahkah terpikir bagaimana menjadi garam? Mudah sekali. Yang paling utama harus dimiliki untuk menjadi garam adalah kerelaan berubah! Karena garamnya itu asalnya dari air laut yang dijemur supaya kering dan dibolak-balik supaya berubah menjadi garam. Jadi apakah Anda siap menjadi garam? Siap berubahkah Anda? Siapkah anda meninggalkan kehidupan anda yang lama dan menjadi pribadi baru yang sudah diubah? Perubahan dalam masyarakat hanya akan terjadi bila banyak orang yang mau mulai mengubah dunia dengan mulai mengubah dirinya sendiri lebih dahulu.
Tuhan, menjadi garam bukan hanya sekedar mengasinkan, tetapi yang terutama adalah diri sendiri mau berubah. Bantulah aku agar sanggup berubah. Amin.
(Mirifika.News)
bbg-widi_tbs

Devosi Kitab Suci: Senin, 09 Juni 2008

"Kebahagiaan itu suatu yang mungkin....tinggal membuka pintu hatumu dan meraihnya"
Bacaan I: 1Raj 17:1-6
17:1 Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
17:2 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya:
17:3 "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
17:4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
17:5 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
17:6 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Bacaan Injil: Mat 5:1-12
5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
5:2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Renungan
Kata siapa bahagia itu sulit? Kalau kita sungguh mau membaca sabda bahagia di atas dan merenungkannya maka kita akan menyadari bahwa kebahagiaan itu sesuatu yang mungkin terjadi, bahkan lewat berbagai kesulitan. Ada berbagai jalan untuk menjadi bahagia. Jadilah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, jadilah orang yang murah hati, jadilah orang yang suci hatinya, maka kebahagiaan itu akan datang. Bahkan orang yang miskin dan berduka pun akan dihibur. Kebahagiaan juga masih akan datang ketika kita mengalami berbagai kesulitan.
Dengan demikian, kebahagiaan itu ada di depan pintu kita. Tinggal membuka pintu dan meraihnya. Kebahagiaan itu sesuatu yang mungkin kita alami. Tuhan sudah menunjukkan bahwa ada banyak jalan untuk mengalami kebahagiaan.
Tuhan, bukalah mata hatiku agar aku dapat mengenali kebahagiaan yang sudah Kausediakan bagiku. Amin (Mirifika.News)
bbg-widi_tbs

Minggu, 08 Juni 2008

Renungan Harian: Jumat, 6 Juni 2008

Renungan Harian: Jumat, 6 Juni 2008

Dalam hidup sehari-hari, apakah arti komitmenku kepada Kristus? Apabila aku merasa seolah tak sanggup menanggung tekanan dan masalah yang menimpa hidupku, kiranya masa-masa ini menjadi saat pematangan iman dan bertumbuh dalam kasih Kristus.

Bacaan I: 2 Tim 3, 10-17
3:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.
3:11 Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra.. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik

Bacaan Injil: Mrk 12, 35-37
12:35 Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
12:37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minatRenungan Paulus adalah sosok rasul yang pantang menyerah. tidak ada kata "tidak", semua ada "YA" bagi Kristus. Oleh karena itu, kemana pun kehendak Allah membawanya untuk tujuan Allah, semuanya dia laksanakan dalan kegembiraan rohani. Sisa hidupnya-waktu dan pikirannya hanya demi pewartaan Injil Tuhan. Bahkan, penderitaan pun dia hayati sebagai sebuah karunia yang istimewa untuk dapat mengambilbagian dalam penderitaan Yesus. Hidupnya adalah sebuah pewartaan itu sendiri. Pada saat pertobatannya, Yesus mengatakan: “Aku akan menunjukkan kepadanya betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” St. Paulus sungguh amat sangat mengasihi Yesus, buktinya, ia menjadi duplikat hidup Juruselamat kita. Sepanjang hidupnya, dalam sekian banyak perjalanan misinya, St. Paulus menghadapi berbagai macam tantangan dan bahaya. Ia didera, dilempari batu, kapalnya karam, tersesat di laut. Kerap kali dan berulang kali ia kelaparan, haus dan kedinginan. Namun demikian, ia senantiasa teguh percaya pada Tuhan. Tak pernah jera ia berkhotbah. “Cinta Yesus mendorong aku,” demikian katanya. Sebagai ganjaran, Tuhan memberinya penghiburan dan sukacita berlimpah dalam menanggung penderitaannya. Surat Paulus kepada Timotius mengajak kita untuk membuka diri untuk menjadi utusan Allah demi InjilNya, bahkan ketika ancaman seakan-akan mengusai perjalanan kita.

Pax Christi
bbg-widi_tbs