Jumat, 06 Juni 2008

Renungan Harian :Sabtu 7 Juni 2008

Renungan Harian: Sabtu, 07 Juni 2008
Bacaan I
: 2Tim 4:1-8
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya
.4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman
.4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Bacaan Injil :
Mrk 12:38-44
12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
12:40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.
Renungan
Berhati-hatilah terhadap para pemuka agama yang kelihatan saleh, sering berdoa, dan menyampaikan kata-kata yang indah. Begitu kira-kira isi kutipan di atas bila diterjemahkan dalam konteks masa kini. Hati-hatilah juga dengan orang-orang yang hamper seluruh hidupnya diisi oleh kegiatan keagamaan. Apakah mereka ini yang dituding oleh Tuhan justru menjadi sumber kesesatan? Betulkah?
Sebaiknya kita tidak mulai menuding, tetapi merenung. Apakah hidupku menjadi sumber sukacita meskipun aku hanya melakukan tindakan-tindakan kecil saja seperti si janda miskin? Kita dapat memberi bukan hanya ketika kita sudah berlebih. Kita bahkan bisa memberi dari kekurangan kita. Jangan sampai kita memberi banyak, tetapi penuh kepalsuan.
Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu yang telah memberikan pilihan sikap hidup untuk menjadi kaum farisi atau janda miskin. Semoga aku pandai memilih yang benar.. Amin
(Ziarah Batin 2008)
Pax Christi