Minggu, 15 Juni 2008

Devosi Kitab Suci: Senin, 16 Juni 2008



"Kesetiaan -sesederhana apapun dan sekecil apaun bentuknya- bahkan ketika hasus disertai penderitaanpun pasti akan mendatang RAHMAT"

Bacaan pertama : 1Raj 21:1-16

21:1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
21:3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
21:4 Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
21:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
21:6 Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
21:7 Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."
21:8 Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
21:9 Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
21:11 Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
21:13 Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu."
21:14 Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
21:15 Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
21:16 dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.

Bacaan Injil : Mat 5:38-42
5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu


Renungan
           
Ada cerita tentang seorang guru yang rumahnya kemasukan maling. Ketika guru itu bangun dan tahu bahwa maling masuk ke rumahnya, guru tersebut melepaskan bajunya dan baju tersebut juga diberikan kepada maling tersebut.
Cerita ini agaknya terjadi di surga, tidak mungkin terjadi di dunia. Mana ada orang seperti guru itu di dunia? Misal, seorang suami yang tetap sabar dan menerima istri yang cerewet serta setiap hari mengolok-olok suaminya yang dinilai tidak mampu melakukan apa pun. Atau seorang ibu yang tetap menerima anaknya, menengok anaknya yang masuk penjara karena melakukan kejahatan.
            Atau seorang karyawan yang memahami atasannya yang sangat galak dan sering marah-marah. Apa yang membuat keajaiban cerita di atas itu betul-betul ada? Jawabnya itu karena CINTA. Cintalah yang membuat orang mampu memberikan pipi kanannya ketika ditampar pipi kirinya. Semua itu adalah contoh kehidupan bagaimana orang tetap mampu mencintai dan menghormati, bahkan ketika mengalami kepahitan hidup.

Tuhan, alangkah suatu rahmat dan berkat bila Kauanugerahi aku hati yang sungguh berlumur CINTA, bahkan ketika hidup terasa pahit. Amin.

(Ziarah Batin
2008.Mirifika.net)


bbg-widi_tbs

Tidak ada komentar: