Rabu, 18 Juni 2008

Devosi Kitab Suci: Kamis, 19 Juni 2008

Bagaimana aku menghargai doa dalam hidupku? Apakah Yesus telah menjadi pusat hidupku? Kiranya Yesus menganugerahkan padaku rahmat untuk senantiasa mengarahkan pikiranku dan hatiku pada-Nya.


Bacaan pertama: Sir 48:1-14
48:1 Lalu tampillah nabi Elia bagaikan api, yang perkataannya laksana obor membakar.
48:2 Kelaparan didatangkan-Nya atas mereka, dan jumlah mereka dijadikannya sedikit berkat semangatnya.
48:3 Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali.
48:4 Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama dengan dikau?
48:5 Orang mati kaubangkitkan dari alam arwah, dan dari dunia orang mati dengan firman Yang Mahatinggi.
48:6 Raja-raja kauturunkan sampai jatuh binasa, dan orang-orang tersohor kaujatuhkan dari tempat tidurnya.
48:7 Teguran kaudengar di gunung Sinai, dan di gunung Horeb keputusan untuk balas dendam.
48:8 Engkau mengurapi raja-raja untuk menimpakan balasan, dan nabi-nabi kauurapi menjadi penggantimu.
48:9 Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi.
48:10 Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub.
48:11 Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun pasti akan hidup pula.
48:12 Elia ditutupi dengan olak angin, tetapi Elisa dipenuhi dengan rohnya. Selama hidup ia tidak gentar terhadap seorang penguasa, dan tidak seorangpun menaklukkannya..
48:13 Tidak ada sesuatupun yang terlalu ajaib baginya, dan bahkan dikuburnyapun jenazahnya masih bernubuat.
48:14 Sepanjang hidupnya ia membuat mujizat, dan malah ketika meninggal pekerjaannya menakjubkan.

Bacaan Injil : Mat 6:7-15
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."


Renungan
            Kita mungkin bingung kalau dikatakan: Tuhan tahu apa yang kita perlukan sebelum kita minta. Bukankah ada ayat lain yang mengatakan bahwa ketuklah maka pintu akan dibukakan dan mintalah maka akan diberikan kepadamu. Mana yang benar? Tuhan Mahatahu maka kita tidak perlu minta? Atau justru harus kita minta supaya diberi?
            Kedua ayat itu tidak ada yang salah. Tuhan itu tahu betul bahwa manusia itu bermacam-macam tingkah dan lakunya. Ada yang cerewet dan kalau berdoa panjang sekali dan minta segala hal. Ada juga yang pendiam dan tidak mampu mengungkapkan apa yang sungguh ada di dalam hatinya dalam bentuk doa. Kedua-duanya akan tetap diberi yang terbaik oleh Tuhan. Percayalah. Yang cerewet dan doanya banyak akan diberi. Yang pendiam dan tidak bisa berdoa banyak pun akan diberi. Bukankah Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa?

Tuhan, betapa aku tak henti-hentinya terpesona akan diri-Mu yang luar biasa. I love you, Tuhan. So much. Amin.
(Ziarah Batin 2008,
Mirifika.net)

Pax Christi
bbg-widi_tbs

1 komentar:

Minghadi mengatakan...

sayang sudah tidak diupdate lagi ya. Kl berkenan, mohon bisa beri link ke Renungan Katolik

Terima kasih, GBU.